CONTOH CERPEN BEBAS (PUTIH MERAH)


PUTIH MERAH

Suasana pagi yang tenang dan dingin membuat ragaku tidak ingin meninggalkan tempat tidur yang membuat tubuh ini merasa nyaman. Disela tidurku, kudengar seorang perempuan memanggil namaku memerintah untuk bangun dan segera mandi. Perempuan itu adalah ibuku, perempuan yang tangguh dan paling sabar menghadapi sikapku yang malas malasan. Setelah memanggilku berkali-kali tapi tidak ada respon dariku, ia pun bergegas menghampiriku dan membangunkanku, ia berkata “Mayang bangun, bukannya kamu mau pergi ke sekolah”. Oh iya hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah dasar (SD), kerana mendengar ibuku berkata seperti itu akupun langsung terbangun dan segera bergegas.

Aku berangkat ke sekolah bersama dengan tanteku dan sepupuku yang laki laki karena ia juga akan masuk ke sokalah dasar yang sama sepertiku tapi anehnya dia tidak terdaftar sebagai siswa di sekolahku, katanya untuk tahun ini ia cuma di ikut – ikutkan saja agar tahun depan sepupuku tidak merasa takut dan malu lagi jika masuk sekolah. Nama sekolah dasar itu adalah SDN 42 Ompoa letaknya berada di wilayah kabupaten Bulukumba, sedangkan aku tinggalnya di wilayah kabupaten Bantaeng. Perlu kalian tahu kalau daerah tempat tinggalku itu adalah daerah perbatasan antara kabupaten Bulukkumba dengan kabupaten Bantaeng, jarak sekolah dasar itu cukup dekat dari rumah tanteku, makanya aku lebih memilih bersekolah di sekolah dasar itu dari pada sekolah dasar yang lain walaupun letaknya berada di wilayah kabupaten Bulukkumba.

Kami berjalan menuju ke sekolah melewati rumah – rumah tetangga, kulangkahkan kakiku dengan perasaan yang sangat bahagia karena hari ini aku akan bertemu dengan orang – orang baru dan kemungkinan aku akan mendapatkan teman baru. Setelah samapai di sekolah kami langsung menuju ke kelas, tanteku berkata “Tante pulang dulu yah, sebentar tante jemput kalian kalau sudah pualang." Saat itu aku merasa takut dan merasa malu untuk masuk ke kelas. Aku duduk bersama dengan sepupuku, banyak siswa-siswa lain yang berada di kelas itu sering melihatku dan tersenyum kepadaku, kataku dalam hati “oh mungkin mereka ingin berteman denganku” dan akupun membalasnya dengan tersenyum kembali kepadanya. Ketika waktu istirahat dimulai mereka yang melihatku dan memperhatikanku tadi datang menghampiriku dan mengajakku untuk bermain dan memang benar mereka ingin berteman dengan aku, saat jam pulang tiba tanteku sudah menungguku di depan pintu gerbang sekolah dan kamipun langsung pulang menuju rumah. Keesokannya pun aku masih di antar dan dijemput oleh tanteku, mungkin sekitar satu minggu tanteku mengantar dan menjemputku bersama dengan sepupuku, selebihnya itu aku dan sepupuku tidak pernah di antar lagi kesekolah, pertemanakupun dengan siswa – siswa lain sudah cukup erat.

Sampai ketika aku sudah berada di kelas empat semester dua, saat libur semester telah di tetapkan akupun pulang kampung seperti biasanya yaitu ke pulau tempat kedua orang tuaku tinggal, nama pulau itu adalah Pulau kodingareng. Entah kenapa sewaktu libur semester saat itu aku merasa sangat senang karena dapat bertemu dengan kedua orang tuaku dan aku merasa sudah tidak mau pulang lagi ke Bantaeng karena aku tidak mau berpisah lagi dengan kedua orang tuaku. Sebenarnya di pulau itu ada sekolah dasar tapi bapakku lebih memilih menyekolahkanku di Bantaeng. Aku menangis di depan kedua orang tuaku untuk memindahkan aku ke sekolah yang berada di pulau dan akhirnya orangtuaku pun mengikuti keinginanku dan mengurus proses perpindahan sekolahku ke Pulau Kodingareng.

Setelah libur semester genap usai akupun kembali bersekolah tapi bukan di Bantaeng lagi melainkan di Pulau, sebagai siswa baru. Ketika aku memasuki sekolah ada perasaan canggung yang aku rasakan, aku langsung menuju ruangan kepala sekolah bersama ibuku, setibanya disana aku langsung memperkenalkan diri kemudian aku di tempatkan di kelas 5(A).  Aku langsung berjalan menuju kelas 5 (A) dan ternyata di dalam kelas itu belum memulai pelajaran, kulangkahkan kakiku masuk keruangan kelas tersebut siswa siswi di kelas itu menyambut kedatanganku dan mempersilakan diriku masuk serta memberiku tempat duduk. Mengapa mereka tidak mempersilakan aku untuk memperkenalkan diri langsung, karena kebanyakan dari mereka sudah mengenalku mereka adalah teman - teman ku sewaktu di taman kanak – kanak.

Hari – haripun berlalu dan aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan dan rutinitas  baru yang sangat berbeda ketika aku berada di Bantaeng, aku sanagat bahagia dan menikmati rutinitas keseharianku. Lebih baik seperti ini dari pada harus berpisah jauh dari orang tuaku, aku masih belum bisa mengurus diriku sendiri saat ini dan aku sangat butuh dukungan dan perhatian dari orang tuaku (kataku)

(Selesai)

Posting Komentar

0 Komentar